Nama : Sopyana Pangestika
Kelas : 4KA41
NPM : 16111868
Dosen : Rifki Amalia, SKom., MMSI
Tugas :
Jelaskan perbedaan arsitektur sisi client ke sisi server?
Jelaskan bagaimana kolaborasi sisi client dan sisi server dan gambarkan sisi-sisinya?
Sumber : Sumber pertama , Sumber kedua
Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :
1. Servis
(layanan)
Hubungan
antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda
Pemisahan
fungsi berdasarkan ide layanannya
Server
sebagai provider, client sebagai konsumen
2. Sharing
resources (sumber daya)
Server bisa
melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama
untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.
3. Asymmetrical
protocol (protokol yang tidak simetris )
Many-to-one
relationship antara client dan server.Client selalu menginisiasikan dialog
melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari
client.
4. Transparansi
lokasi
Proses yang
dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang
berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dari client.
5. Mix-and-Match
Perbedaan
server client platforms
6. Pesan
berbasiskan komunikasi
Interaksi
server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan dan
jawaban.
7. Pemisahan
interface dan implementasi
Server bisa
diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan yang diterbitkan
tidak berubah.
Client
Server System
Client
/ Server Application
Perbedaan
Tipe Client-Server
1. File
Servers
File
server vendors mengklaim bahwa mereka pertama menemukan istilah client-server.
Untuk
sharing file melalui jaringan
2. Database
Servers
- Client mengirimkan SQL requests sebagai pesan pada database server,selanjutnya hasil perintah SQL dikembalikan.
- Server menggunakan kekuatan proses yang diinginkan untuk menemukan data yang diminta dan kemudian semua record dikembalikan pada client.
3. Transaction
Servers (Transaksi Server)
- Client meminta remote procedures yang terletak pada server dengan sebuah SQL database engine.
- Remote procedures ini mengeksekusi sebuah grup dari SQL statement
- Hanya satu permintaan / jawaban yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi
4. Groupsware
Servers
- Dikenal sebagai Computer-supported cooperative working
- Manajemen semi-struktur informasi seperti teks, image, , bulletin boards dan aliaran kerja
- Data diatur sebagai dokumen
5. Object
Application Servers
- Aplikasi client/server ditulis sebagai satu set objek komunikasi
- Client objects berkomunikasi dengan server objects melalui Object Request Broker (ORB)
- Client meminta sebuah method pada remote object
6. Web
Application Servers (Aplikasi Web Servers)
- World Wide Web adalah aplikasi client server yang pertama yang digunakan untuk web.
- Client dan servers berkomunikasi menggunakan RPC seperti protokol yang disebut HTTP.
Fungsi
client server
Dalam
konteks basis data, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation
tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai,
memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang
lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response
untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaan basis data
kemudian mengembalikan hasil ke client.
Proses-proses
ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data
dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga
menyediakan kontrol terhadap concurrency dan recovery.
Ada beberapa
keuntungan jenis arsitektur ini adalah :
- Memungkinkan akses basis data yang besar
- Menaikkan kinerja
- Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data.
- Biaya untuk hardware dapat dikurangi
- Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data
- Biaya komunikasi berkurang
- Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
- Meningkatkan kekonsistenan
- Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
- Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami
Berikut ini
adalah ringkasan fungsi client-server
Client
• Mengatur
user interface
• Menerima
dan memeriksa sintaks input dari pemakai
• Memproses
aplikasi
• Generate
permintaan basis data dan memindahkannya ke server
• Memberikan
response balik kepada pemakai
•
Menyediakan akses basis data secara bersamaan
•
Menyediakan kontrol recovery
Server
• Menerima
dan memproses basis data yang diminta dari client
• Memeriksa
autorisasi
• Menjamin
tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
• Melakukan
query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
• Memelihara
data dictionary
Kolaborasi
Arsitektur Sisi Client dan Server
Ada beberapa
model arsitektur client-server, antara lain :
1.
Arsitektur mainframe
2.
Arsitektur file-sharing
3.
Arsitektur client/server
Model-Model
Client-Server
1. Arsitektur
Single-tier (Satu Lapis)
Semua
komponen produksi dari sistem dijalankan pada komputer yang sama pada
arsitektur single tier ini. Model single tier adalah model yang sederhana,
mudah digunakan pengguna (user) dan paling sedikit memiliki alternatif.
Kelemahan dari arsitektur ini adalah kurang aman dan kurang memiliki
skalabilitas.
Pada
arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data
dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun
komputer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang
terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”.
Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal
sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua
masalah pada komputasi berbasis host. Pertama, semua pemrosesan terjadi pada
sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin
kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user
yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu,
membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat
itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap awal, dan umumnya digunakan
untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Namun keterbatasan yang
dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
Kelebihan :
- Sangat mudah
- Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
Kelemahan :
- Skala kecil
- Susah diamankan
- Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak mungkin dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
- Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
- Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
2. Arsitektur
Two-tier (Dua Lapis)
Pengolahan
informasi pada arsitektur ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistem user
interface (antarmuka pengguna) lingkungan dan lingkungan server manajemen
database. Arsitektur two tier memiliki tingkat kemanan yang lebih tinggi dan
terukur daripada arsitektur single-tier. Arsitektur ini memiliki database pada
komputer yang terpisah dan hal tersebut menyebabkan arsitektur ini dapat
meningkatkan kinerja keseluruhan situs.
Dalam model
client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server.
Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan
sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
Aplikasi
ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada server
jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang
mengirimkan kembali data ke client-nya.
Model
Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client
(yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service).
Tiga
komponen tersebut yaitu :
· User
Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan
langsung oleh user.
· Manajemen
Proses.
· Database.
Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga
terbentuk dua lapisan.
Kelebihan :
- Mudah
- Menangani Database Server secara khusus
- Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
- Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Kekurangan :
- Kurangnya skalabilitas
- Koneksi database dijaga
- Tidak ada pembaharuan kode
- Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala kecil
- Susah diamankan
- Lebih mahal
- Arsitekturnya kompleks
3. Arsitektur
Three-tier (tiga Lapis)
Arsitektur
Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur
Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan
Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan
sebagainya.
Application
Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan
PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic
kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali
diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan
Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi
Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data
tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business
process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan
database server.
Biasanya,
implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena
aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web
Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client,
maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network
bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi
masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya
mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model
yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi
mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Kelebihan :
- Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
- Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah
- Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
- Skala besar.
- Keamanan dibelakang firewall.
- Transfer informasi antara web server dan server database optimal.
- Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
- Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.
Kekurangan :
- Lebih susah untuk merancang
- Lebih susah untuk mengatur
- Lebih mahal
4. Multi
Tier
Arsitektur
Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya,
pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing.
Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server.
Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data
Processing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian
dari UI. Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman
terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebut
masih sangat mumpuni sebagai business process.
Multi-tier
architecture menyuguhkan bentuk three – tier yang diperluas dalam model fisik
yang terdistribusi. Application server dapat mengakses Application server yang
lain untuk mendapat data dari Data server dan mensuplai servis ke client
Application.
Kelebihan :
- Dengan menggunakan aplikasi multi-tier database, maka logika aplikasi dapat dipusatkan pada middle-tier, sehingga memudahkan untuk melakukan control terhadap client-client yang mengakses middle server dengan mengatur seting pada dcomcnfg.
- Dengan menggunakan aplikasi multi-tier, maka database driver seperti BDE/ODBC untuk mengakses database hanya perlu diinstal sekali pada middle server, tidak perlu pada masing-masing client.
- Pada aplikasi multi-tier, logika bisnis pada middle-tier dapat digunakan lagi untuk mengembangkan aplikasi client lain,sehingga mengurangi besarnya program untuk mengembangkan aplikasi lain. Selain itu meringankan beban pada tiap-tiap mesin karena program terdistribusi pada beberapa mesin.
- Memerlukan adaptasi yang sangat luas ruang lingkupnya apabila terjadi perubahan sistem yang besar.
Kekurangan
arsitektur Multi tier :
- Program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.
- Lebih mahal.
0 komentar:
Posting Komentar