Individu-individu dalam organisai mempunyai banyak tekanan pengoprasian organisasional yang menyebabkan konflik. Bass mengemukakan berbagai contoh sebagai berikut :
Atasan menghendaki
produksi lebih banyak, para bawahan menginginkan perhatian lebih besar, Para
langganan minta pengiriman lebih cepat, rekan sekerja mengharap penundaan
skejul. Para konsultan menyarankan perubahan, para bawahan menolak perubahan.
Buku pedoman menguraikan suatu rumusan, staf mengatakan bahwa itu tidak akan
berjalan.
Suatu situasi dimana
tujuan-tujuan tidak sesuai, keberadaan peralatan-peralatan yang tidak cocok
atau lokasi-lokasi sumber daya yang tidak sesuai, suatu masalah ketidaktepatan
status, dan perbedaan persepsi
Sumber-sumber konflik
organisasional ini sebagaian besar merupakan hasil dinamika interaksi
individual dan kelompok serta prosses-prosses psikologis.
Contoh-contoh dari konflik
organisasional yang sering terjadi adalah seperti berikut:
Pimpinan
menghendaki produksi ditingkatkan, bagian penjualan menghendaki disesuaikan
dengan keadaan pasar, Pimpinan menghendaki adanya perubahan sistim kerja, karyawan menghendaki sistim kerja yang lama.
Secara teoritik ada empat
kemungkinan yang menjadi penyebab konflik
(1) adanya perbedaan dalam tujuan
yang ingin dicapai.
(2) adanya cara yang tidak sama untuk
mencapai tujuan.
(3) adanya ketidak-jelasan dalam
status pekerjaan.
(4) adanya perbedaan persepsi.
Sumber:
1.) Sosiologi untuk SMA/MA
Kelas XI terbitan PT. Grasindo
2.) Sukanto (Organisasi Perusahaan)
3.) Widyatmini (Pengantar Organisasi dan metode)
2.) Sukanto (Organisasi Perusahaan)
3.) Widyatmini (Pengantar Organisasi dan metode)
0 komentar:
Posting Komentar